Kelilipan dalam politik 1 April 2009
Posted by masjaliteng in asbun.Tags: kliliben, kontemplasi, politik, Renungan
trackback
Kelilipan adalah keliliben dalam bahasa Indonesianya menurut temanku jadmoki yang “orang jakarta” merupakan hal yang sering dialami oleh setiap orang. Seperti yang pernah aku tulis sebelumnya disini, kliliben walau sering tidak mematikan tapi cukup mengganggu. Ada sih yang meninggal karena kelilipan, tapi bukan karena kelilipannya melainkan alergi obatnya. Dan dari pengalamanku obat yang paling efektif adalah dengan beristirahat. Lalu bagaimana dengan analogi kliliben dalam politik?
Kliliben dalam politik mirip orang yang sedang dikritik bagiku. Atau bisa juga ada orang lain yang sedang menghalangi jalan tujuan kita atau tidak setuju dengan pendapat kita. Kritikan memang salah satu tanda perhatian. Namun seseorang mengkritik kadang cuma mencela tanpa memberikan solusi. Hingga seringkali kritikan dari orang lain membuat kita nyaris hilang kesabaran. Demikian juga dengan berbeda pendapat. Ya, seperti kliliben, tidak mengenakkan, ada yang mengganjal walaupun kecil dan membuat kita tidak leluasa bergerak dan beraktivitas.
Dan seperti reaksi kita saat mengalami serta mengatasi kliliben, maka reaksi mengatasi kliliben politikpun bermacam-macam. Seseorang mungkin langsung hilang kesabaran dan marah-marah, bahkan bisa saling baku hantam. Ada juga yang mengambil obat, semacam pembelaan diri apabila kritikan tersebut benar adanya. Atau malahan nggrundel tak karuan sambil misuh-misuh tanpa mencari tahu esensi kritik yang ditujukan kepadanya dan merasa pendapatnya sendiri yang paling benar.
Seperti pada kasus kelilipan yang sebenarnya maka dengan mengistirahatkan pikiran dan tindakan kita sejenak untuk merenung, berintrospeksi maka akan lebih mudah didapatkan jalan keluarnya. Karena setelah berkontemplasi biasanya pikiran akan menjadi terang dan jelas. Kalaupun tetap harus dengan kepala panas tapi hati tetap dingin dan jernih.
Mirip dengan kliliben asli khan?
halo mas, salam kenal masjaliteng to? 😆 wah kelilipen, biasa mas orang jaman sak iki, pada geblueng,
salam kenal juga mas udien roy,
sing penting eling lan waspada…
terima kasih kunjungannya mas
sama2, lagi cari tambahan teman nich, kalo mau ikut, kami serombogan blogging, ada Rychan, genikz, fan, dery, ada ryan, rheifania, defsagita, nahrawisagita, dinda ayu, dan lain2 mereka membuat kesepakatan dgn award, untuk 1x seminggu berkunjung,
seneng sih bisa nambah teman, namun untuk online kadang jarang mas, jadi nanti malah dikira nggak konsisten nanti…
salam kenal boleh juga kita berbagi ilmu
salam kenal juga mas, mari sama-sama belajar…
Mas numpang yah n lam knal dari.
Baca artikelnya seger jg ni. .hehehe
salam kenal juga mas, mencoba untuk belajar menulis…
terima kasih atas kunjungannya.
Tapi banyak juga yang ga kapok kena kelilipen mas…. apalagi kalau yang masuk itu berkenaan dengan pangkat, tahta dan wanita.. Wah, pasti banyak mau kelilipan deh..
mbak upik bisa saja,kalau kelilipan yang ta-ta-ta gitu mana tahan ya mbak 🙂