arti persahabatan 21 Mei 2009
Posted by masjaliteng in Unek-unek.Tags: air mata, judi, polisi, sahabat, teman
trackback
Gambar cantik disamping kudapat dari mbak Dinda yang telah memberikan seekor merpatinya untukku sebagai tanda persahabatan dan tiada kata yang pantas terucap selain terima kasih tentunya. Dan bicara tentang arti persahabatan ada sedikit kisah yang hendak kubagi. Sekelumit kisah dari teman baikku tentang satu episode dari arti persahabatan.
Siang itu saat aku masih asyik mengerjakan tugas, ada seorang teman baikku menelpon. Kebetulan dia bekerja sebagai aparat penegak hukum atau polis kalo di malaysia. Dia lalu mengisahkan kalau baru saja menyidik perkara dan berkasnya baru saja selesai serta dilimpahkan kasusnya ke tingkat yang lebih tinggi. Kasus yang dia tangani adalah perkara perjudian. Saat piket malam dia meneruskan laporan dari temannya yang telah melakukan penangkapan sebelumnya.
Singkat cerita ternyata pelaku perjudian ada yang kenal dengan temanku. Malahan istrinya (pelaku) adalah teman baiknya (polis) dan teman baikku juga. Kami dulu teman baik saat di SMP. Dan tentu saja proses pertemuan teman yang tidak lazim seperti ini menimbulkan sedikit problema. Hingga temanku sampai harus bercerita kepadaku.Β Ditambah lagi teman baikku yang suaminya sedang dijerat kasus ini dalam keadaanΒ hamil tua atau tinggal menghitung hari untuk menunggu kelahiran bayi. Episode inilah saat dimana idealisme dan profesionalisme seorang aparat penegak hukum diuji dengan arti persahabatan bagi temanku tadi.
Sepenggal kisah diatas nyata terjadi dan seringkali terjadi. Tentu saja dengan SPO (subyek, predikat, obyek) yang berbeda. Namun hikmah yang dapat diambil buatku adalah hidup adalah pilihan. Dan menentukan pilihan dalam hiduplah yang membedakan kematangan dan kedewasaan seseorang. Menurut anda bagaimana ?
Wah, iso pertamax
selamat, anda dapat pertamax…
Kasuse rumit banget pak.
Tapi kalo memang kita berjiwa profesionalisme, maka harus bisa membedakan antara persoalan teman dengan persoalan pekerjaan, jadi tengah-tengahlah. Teman ya teman, tapi jangan anteman-teman π
Betul Mas Wandi, aku juga cuma pendengar yang baik, keputusan tetap di ybs, pulang mudik ndak nih?
Liburan tetep dikos mas, haiyo mana apdetnya π
*******Tukang Ngompori Apdet pokoke************
apdetnya nunggu libur, liburan nunggu waktu luang, senggangnya saat malem, kalau udah malem ketiduran, trus kapan? π¦
Kok malah ngobrol π
setuju.. hisup memang penuh pilihan, mo ke kiri atau ke kanan terserah yg ngejalani hidup, semua pilihan pasti ada resiko nya masing2.
susah banget kalo profesionalisme berhadapan dngan persahabatan.. bgm kalo persahabatan yg profesional? π π
boleh juga tuh, apapun yang dilakukan dengan profesional tentunya hasilnya maksimal, idealnya …
Hidup juga perjuangan tampa henti…
ya mas, berjuang di jalan yang diridhoiNya tentunya…
Lagi nyanyi lagunya dewa ya mas? π
memang ada ya…
duh, memang bukan hal yang mudah utk menentukan pilihan, apalagi ini menyangkut masalah pertemanan. tapi, agaknya memang butuh sikap arif dalam menghadapi situasi dilematis seperti itu. alangkah bagusnya jika proses hukum tetap berjalan, tanpa harus menghilangkan makna persahabatan itu. kontak saja dan bicarakan baik2 bahwa demi kepentingan bersama, proses hukum harus tetep dilakukan sesuai ketentuan. ini juga utk bersama-sama menjaga kebaikan. justru akan jadi preseden kalau proses hukum dihentikan hanya karena soal pertemanan.
harusnya begitu Pak, untungnya proses selanjutnya langsung ditangani pihak berwajib yang lebih atas sehingga persoalan dilematis tersebut tidak berlangsung lama…
Betul sekali itu pak dan lam knal ama yg punya blog ini
salam kenal juga mas, tengkyu sudah berkunjung, sukses selalu buat anda…
seperti ini memang complicated ya pak,
tapi seperti pemeo diatas,
hidup itu pilihan,
dan dia sudah menentukan pilihannya sendiri … berjudi π
betul mas, tapi terkadang saat menjalani tanpa memikirkan konsekuensinya, sesal kemudian tak berguna…
Wah, jadi mampir juga. Thanks ya.
* memang dilematis …
Kadang kita harus sanggup mematikan ‘semua’ nurani demi silahturahmi, persahabatan atau atas nama apapun, meski bermasalah. Dan bila selalu di lakukan, menjadikan diri seolah ‘bijak’. Mengutip kalimat diatas:
“Dan menentukan pilihan dalam hiduplah yang membedakan kematangan dan kedewasaan seseorang”.
…
(mungkin) satu hal, menjadi ‘terbiasa’ dan inikah yang dinamakan kematangan – kedewasaan – bijak, bla bla bla …?
benarkah? dengan (membiasakan diri) mematikan nurani …?
sy ga’ mampu bicara apa2, karena … karena … karena …
seperti quote sy (desember, 2007): “Our steps of life are based on choises we’ve made and it’s a whole life learning process” (dinda27dotwordpressdotcom/about)
well kita semua unik, meski kembar sekalipun, tetap saja ada perbedaan … isi kepala, al.
Allah Maha Besar.
Salam persahabatan.
terima kasih mbak atas kunjungannya, saya jadi tak mampu berkata-kata, sedang dan selalu belajar, menerima dan memahami perbedaan, salam persahabatan selalu…
Hidup itu pilihan yaa..ada benar ada salah, ada baik ada buruk dll. Tapi kita tetap diminta utk memilih “salah” satunya. Kesimpulannya..milih yg mana aja, rasanya kok serba salah yaa..?
waduh, saya jadi serba salah juga nih, biar tidak mengendap di kepala, milih apa ya? π
hati-hatilah kita dalam memilih sahabat
harus itu, palagi sahabat di kala susah, yang mudah saat kita senang, nggak perlu milih datang sendiri… terima kasih sudah berkunjung.
kunjungan sore π
kita harus professional dalam pekerjaan.
tp kalo masalahnya sama sahabat sendiri?? toenk toenk!!!
lha itu masalahe, bisa profesional ndak? bisnis is bisnis π
sudah lancar koneksinya ya?
emang gitu mas, walau seprofesionalnya orang tapi jika y di hadapi teman tentu juga susah ngatasinya.
yap, namanya juga manusia mas, terkadang masih ada ewuh pakewuhe, tapi harus bisa mengatasinya semampu kita…
Agak susah, tapi tetap harus memilih. Ya, pakai pendekatan personal yang bijak ke sang teman, dijelaskan bahwa tetap harus ada sanksi atas pelanggaran sang suami. Mungkin hukumannya bisa ringan kalau dia menyadari kesalahan dan semoga pula dia bisa bertobat serta ambil hikmahnya. Ya, antara lain begitu kira2 menurutku Mas.
betul mas, dan itu sudah dilakukan, sekarang kasusnya sedang ditangani kejaksaan, terima kasih sharingnya Mas…
ck…ck…ck…
sebuah kehidupan nyata yg sangat sulit untuk mengambil keputusan…
disinilah keputusan kita dinilai…
dinilai oleh sang pencipta dan juga sang sahabat dan department kita bekerja…
salut untuk seorang sahabat yg harus mengambil keputusan tersebut…
apapun keputusannya pasti sangat menguntungkan semua pihak…
nice post mba…
trims atas kunjungannya, memang tidak mudah mengambil keputusan begitu saja namun tetap harus dilakukan, “the show must go on”…
persahabatan bagai KEPOMPONG.. ^^
mengubah ulat menjadi kupu2… π
Ini lagi… π
yah namanya juga usaha, nggak kesampaian jadi penyanyi beneran…
Terus kabar terakhir mereka gimana mas? Jadi dipenjara ga? Atau malah dibebasin?
setahuku masih ditahan di kepolisian sampai saat ini, nggak tahu kalau besok, yang nangani sudah beda π
om jalitengggg……ni’..he he he….
lha ini polisinya π
Buah simalakama.
Yang bisa dikerjakan hanyalah memberikan pengertian pada kawan lama tersebut tentang posisi kita, dan yang tidak kalah penting adalah memberikan bantuan/dorongan moril. Sokur2 ada bantual materiel he . .he . . he . . .
pengertian sudah diberikan hanya menguntungkan atau merugikan yang jadi fokusnya, jadi kabur esensinya…
Betapa indahnya arti persahabatan, lebih indah jika mas J mau ngambil award dariku ini dengan penuh sumangat 2009 mas di http://wandisukoharjo.wordpress.com/2009/07/14/award-tkb/
terima kasih mas atas awardnya, pengin sih update terus seperti panjenengan, tapi nanti yang biasa ngomporin update siapa…?
permasalahan yang cukup pelik… antara profesionalisme dan persahabatan… -_-v
semoga bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk semua…
siip,harusnya memang begitu… terima kasih