Kliliben

Kliliben itu berasal dari kosa kata bahasa Jawa setahu saya. Dan untuk terjemahan ke bahasa Indonesia yang pas apa ya? Mata kemasukan sesuatu (apa..?) atau terkontaminasi (lho…), pastilah yang kecil-kecil atau halus-halus gitu. Soalnya kalo kemasukan yang besar semisal jari namanya jadi “keculek”. Kalau yang masuk uang jadi “mata hijau”, kliliben mobil/motor jadinya “mana tahan’ alias meninggal dunia dan  seterusnya. Jadi tetap saja yang paling pas kliliben. Yang pasti kalau kita kliliben pastilah sangat tidak mengenakkan, sakitnya tidak seberapa tetapi sangat mengganggu. Itu kalau yang masuk tidak berbahaya lho.

Kenapa kliliben itupun kadang-kadang tidak ketahuan sebabnya atau tidak pernah terpikirkan. Saat mengendarai motor di jalan tanpa helm seringkali tidak apa-apa. Tapi giliran pakai helm malah kena, soalnya jarang dipakai jadi lumayan banyak debunya. Pas jalan-jalan nggak kenapa-kenapa, malah sudah sampai rumah kliliben karena rumahnya jarang dibersihkan jadi banyak debunya. Paling sering memang kliliben terjadi di rumah, terutama waktu bersih-bersih, kalau pas makan-makan di rumah sih jarang (mau kliliben nasi?). Juga di daerah tertentu yang memang banyak sekali debu ataupun pasir beterbangan sangat dimungkinkan terjadinya kliliben lebih sering.

Lalu bagaimana cara mengatasi kliliben tersebut?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik. Biasanya secara refleks kita langsung mengucek mata sambil tak lupa bermisuh ria. Paniknya kita tidak membuat kliliben hilang malah kadang membuatnya lebih parah. Lebih baik bagi kita apabila tenang dan berintrospeksi, kenapa kita terkena kliliben dan memikirkan penanganan selanjutnya.

Selanjutnya salah satu caranya adalah dengan obat tetes mata. Dengan meneteskan obat mata ke salah satu atau kedua mata yang kliliben tersebut diharapkan sakitnya tidak menjadi parah. Ataupun yang lebih mudah dan murah meriah dengan memakai air di piring atapun media lainnya yang digunakan untuk “merimbang” sehingga kotoran bisa keluar dengan mudah. Yang pasti jangan sampai mata di ucek atau diusap-usap karena akan mengakibatkan luka atau iritasi yang kemudian dapat memunculkan gangguan kesehatan mata. Jadi kalau kliliben sebaiknya jangan diucek-ucek tetapi langsung dibersihkan dengan air bersih.

Namun ada satu cara yang mungkin jarang atau belum pernah dicoba. Cara ini berdasarkan pengalaman penulis sendiri, jadi bisa ditambah ataupun dibantah. Yang penulis lakukan ketika mengalami kliliben adalah dengan tidur. Ya, tidur sebentar. Tidur dalam artian sebenarnya atau mata dalam keadaan relaksasi. Dari pengalaman penulis saat terjadi kliliben maka cara paling efektif menghilangkannya adalah dengan tidur. Setelah tidur, saat terbangun biasanya di ujung mata telah keluar kotoran bersama airmata. Kita tinggal mengusapnya dengan saputangan atau kain bersih untuk menghilangkannya.  Efektif memang tapi butuh lebih banyak waktu. Tapi lumayan untuk menghilangkan kliliben sekaligus beristirahat.

Terakhir tentu saja berdoa. Bagaimanapun ikhtiar yang kita lakukan hanya Allah SWT lah yang menentukan berhasil tidaknya.

Jadi menurutku secara alamiah mata mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri terhadap serangan dari luar. Selain mengeluarkan air mata secara langsung pada saat mata terkena sesuatu, pada kliliben kotoran juga dikeluarkan dengan terlebih dahulu mata diistirahatkan. Gampang kan, bagaimana dengan anda?